Mie instan sudah menjadi makanan sehari-hari warga Indonesia. Jika tidak ada mie dan lauk pauk terhidang, maka mie instan jadi jawaban yang cepat dan praktis. Banyaknya variasi mie instan dan berbagai rasa enak yang ditawarkan membuat mie instan menjadi makanan pokok dan selalu ada stoknya di dalam lemari dapur.
Padahal makanan yang instan tidak baik dikonsumsi jika berlebih. Banyaknya kandungan natrium (garam) dan MSG di dalam mie instan membuat beberapa orang khawatir saat mengonsumsinya. Sesungguhnya mie instan tidak berbahaya jika Anda bijak mengomsumsinya.
Inilah 5 tips agar mie instan yang disajikan lebih sehat dan memiliki nilai gizi yang cukup.
Kurangi Bumbu Mie Instan
Salah satu bagian mie instan yang sering dikhawatirkan adalah bumbunya. Tidak bisa dipungkiri, garam dan MSG berada dalam komposisi awal bumbu mie instan. Padahal kita tahu bahwa asupan garam dan MSG ada batasnya. Oleh karena itu, kurangi bumbu mie instan saat Anda membuatnya, pakailah setengah saja atau tidak Anda pakai sama sekali.
Gantilah bumbu itu dengan bumbu racikan Anda sendiri. Misalnya campuran bawang pulih yang dihaluskan, sedikit merica, garam, gula, kecap, saus atau bumbu alami lainnya. Rasanya memang tidak seenak jika Anda memakai seluruh bumbu, namun rasa dari bahan alami lebih sehat untuk tubuh.
Pastikan Mie Matang Sesuai Petunjuk
Banyak orang mengonsumsi mie instan yang masih mentah dengan cara dirematkan dan diberi bumbu, padahal cara tersebut sangat tidak sehat dan tidak dianjurkan. Mie instan kering harus diolah terlebih dahulu agar matang dan memiliki tekstur yang lebih mudah dicerna tubuh. Jika tidak matang, maka proses pencernaan jadi lebih sulit.
Karena itu, pastikan Anda memasak mie instan dengan cara penyajian yang tertera. Pakai jumlah air yang disarankan, ukur waktu memasaknya agar mie matang sempurna. Ada beberapa orang yang membuang air rebusan mie yang keruh dan diganti dengan air rebus lain. Belum ada penelitian mengenai hal ini, namun tidak ada salahnya Anda coba.
Tambahkan Sayur, Daging Atau Telur
Walaupun dikatakan memiliki nutrisi, mie instan sesungguhnya lebih banyak memberi asupan karbohidrat dan membuat kenyang dengan gizi yang kurang berimbang. Karena itu, Anda bisa menambahkan bahan makanan lain yang alami namun tetap enak jika dimakan bersama mie instan.
Bahan-bahan yang bisa Anda campur adalah sayur seperti sawi, tomat, wortel dan sebagainya. Untuk protein, Anda bisa mencampur telur, daging sapi cincang, udang atau daging ayam. Bahkan Anda bisa menambahkan tahu di dalam mie instan. Sebisa mungkin hindari sosis atau produk beku sejenis, sebab bahan alami lebih baik.
Batasi Jumlah Konsumsinya
Semakin meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat, semakin banyak juga orang yang mulai mengurangi mie instan. Salah satu editor Vemale sendiri menguatkan hati untuk hanya mengonsumsi mie instan sekali dalam sebulan. Ada juga yang maksimal sekali dalam seminggu. Pilihan ini tidak salah, sebab memasak sendiri makanan dari bahan alami memang lebih dianjurkan.
Perhatikan juga kapan Anda mengonsumsi mie instan. Sebaiknya hindari mengonsumsi mie instan menjelang waktu tidur. Karena terbuat dari tepung, mie instan yang masuk ke tubuh akan diubah menjadi gula, sehingga tidak baik jika Anda mengonsumsinya menjelang tidur. Lagipula makan berat sebelum tidur hanya akan memberatkan organ pencernaan Anda yang seharusnya beristirahat ketika Anda tidur.
Jangan Ditambah Nasi
Salah satu kebiasaan makan orang Indonesia yang kurang sehat adalah mencampur mie instan dengan nasi. Memang sih.. kadang tak lega jika makan tanpa nasi. Namun untuk mie instan, sebaiknya jangan campur mie dan nasi. Mie instan sudah memiliki banyak kalori dan karbohidrat, mencampurnya dengan nasi hanya akan membuat tubuh memiliki kadar gula yang lebih tinggi.
Karena itu, dibanding ditambah nasi, campurlah mie instan Anda dengan berbagai bahan yang sudah kami tulis sebelumnya. Makan sesuai porsinya, sebab segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.
Semoga tips ini bisa membuat Anda makin sehat.
Sumber: Google+
Padahal makanan yang instan tidak baik dikonsumsi jika berlebih. Banyaknya kandungan natrium (garam) dan MSG di dalam mie instan membuat beberapa orang khawatir saat mengonsumsinya. Sesungguhnya mie instan tidak berbahaya jika Anda bijak mengomsumsinya.
Inilah 5 tips agar mie instan yang disajikan lebih sehat dan memiliki nilai gizi yang cukup.
Kurangi Bumbu Mie Instan
Salah satu bagian mie instan yang sering dikhawatirkan adalah bumbunya. Tidak bisa dipungkiri, garam dan MSG berada dalam komposisi awal bumbu mie instan. Padahal kita tahu bahwa asupan garam dan MSG ada batasnya. Oleh karena itu, kurangi bumbu mie instan saat Anda membuatnya, pakailah setengah saja atau tidak Anda pakai sama sekali.
Gantilah bumbu itu dengan bumbu racikan Anda sendiri. Misalnya campuran bawang pulih yang dihaluskan, sedikit merica, garam, gula, kecap, saus atau bumbu alami lainnya. Rasanya memang tidak seenak jika Anda memakai seluruh bumbu, namun rasa dari bahan alami lebih sehat untuk tubuh.
Pastikan Mie Matang Sesuai Petunjuk
Banyak orang mengonsumsi mie instan yang masih mentah dengan cara dirematkan dan diberi bumbu, padahal cara tersebut sangat tidak sehat dan tidak dianjurkan. Mie instan kering harus diolah terlebih dahulu agar matang dan memiliki tekstur yang lebih mudah dicerna tubuh. Jika tidak matang, maka proses pencernaan jadi lebih sulit.
Karena itu, pastikan Anda memasak mie instan dengan cara penyajian yang tertera. Pakai jumlah air yang disarankan, ukur waktu memasaknya agar mie matang sempurna. Ada beberapa orang yang membuang air rebusan mie yang keruh dan diganti dengan air rebus lain. Belum ada penelitian mengenai hal ini, namun tidak ada salahnya Anda coba.
Tambahkan Sayur, Daging Atau Telur
Walaupun dikatakan memiliki nutrisi, mie instan sesungguhnya lebih banyak memberi asupan karbohidrat dan membuat kenyang dengan gizi yang kurang berimbang. Karena itu, Anda bisa menambahkan bahan makanan lain yang alami namun tetap enak jika dimakan bersama mie instan.
Bahan-bahan yang bisa Anda campur adalah sayur seperti sawi, tomat, wortel dan sebagainya. Untuk protein, Anda bisa mencampur telur, daging sapi cincang, udang atau daging ayam. Bahkan Anda bisa menambahkan tahu di dalam mie instan. Sebisa mungkin hindari sosis atau produk beku sejenis, sebab bahan alami lebih baik.
Batasi Jumlah Konsumsinya
Semakin meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat, semakin banyak juga orang yang mulai mengurangi mie instan. Salah satu editor Vemale sendiri menguatkan hati untuk hanya mengonsumsi mie instan sekali dalam sebulan. Ada juga yang maksimal sekali dalam seminggu. Pilihan ini tidak salah, sebab memasak sendiri makanan dari bahan alami memang lebih dianjurkan.
Perhatikan juga kapan Anda mengonsumsi mie instan. Sebaiknya hindari mengonsumsi mie instan menjelang waktu tidur. Karena terbuat dari tepung, mie instan yang masuk ke tubuh akan diubah menjadi gula, sehingga tidak baik jika Anda mengonsumsinya menjelang tidur. Lagipula makan berat sebelum tidur hanya akan memberatkan organ pencernaan Anda yang seharusnya beristirahat ketika Anda tidur.
Jangan Ditambah Nasi
Salah satu kebiasaan makan orang Indonesia yang kurang sehat adalah mencampur mie instan dengan nasi. Memang sih.. kadang tak lega jika makan tanpa nasi. Namun untuk mie instan, sebaiknya jangan campur mie dan nasi. Mie instan sudah memiliki banyak kalori dan karbohidrat, mencampurnya dengan nasi hanya akan membuat tubuh memiliki kadar gula yang lebih tinggi.
Karena itu, dibanding ditambah nasi, campurlah mie instan Anda dengan berbagai bahan yang sudah kami tulis sebelumnya. Makan sesuai porsinya, sebab segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.
Semoga tips ini bisa membuat Anda makin sehat.
Sumber: Google+
0 Komentar untuk "Tips Memasak Mie Instan Agar Menjadi Lebih Sehat"