"Jodohmu Adalah Cerminan dari Dirimu" sebuah kata atau kalimat yang mungkin hampir sering kita dengar dan baca di media sosial, internet atau bahkan spanduk iklan dijalanan. Atau mungkin malah ada yang bertanya, "Benarkah Kalo Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu?".. *ngaca*
Kalo ngomongin tentang Jodoh, gak tau kenapa gue jadi rada seriyusan dan jadi rada sok alim (mungkin karna udah terlalu lelah dengan belum dipertemukannya jodoh gue) *hiks*.
Jodoh, yang gue tau termasuk dalam salah satu hal yang udah ditetapin. Ada sebuah kalimat, "Jodoh ditangan Tuhan". Yaps, ada yang bilang dan itu emang bener kalo jodoh udah ditentuin oleh Tuhan (Allah SWT). Seperti yang tertulis dalam salah satu ayat Qur'an berikut:
Dan perlu diingat juga, walaupun jodoh udah ditentukan, kita sebagai manusia juga harus Berusaha dan Berdoa agar mendapatkan Jodoh yang baik, dan mungkin ada juga yang berharap dipertemukan Jodohnya lebih cepat (itu gue).
Tapi yang pengen gue bahas kali ini adalah tentang kalimat "Jodohmu Adalah Cerminan dari Dirimu". *ngaca lagi*
"Jodohmu Adalah Cerminan dari Dirimu"
Buat gue sendiri, gue percaya kalo Jodoh udah ditentuin dan Jodoh gue pastinya cerminan dari diri Gue sendiri. Kalo gue baik, insyaAllah dapet jodoh (pasangan) yang baik juga. Tapi kalo gue buruk, ya kemungkinan gue dapet jodoh yang buruk kaya gue juga. Seperti itulah.. *lagi lagi ngaca lagi*
Oke, pembahasan gue kali ini lagi rada seriyusan, jadi kalo misalnya ngebosenin, ya... yasudahlah.. :|
Buat kalian yang muslim dan sering ngaji atau dengerin para Ustadz (Ustadzah) ceramah, mungkin pernah denger ada salah satu ayat tentang Jodoh (pasangan) ini,
Semisalnya gini, Kalo seorang Wanita/Perempuan yg alim dan suka ke majelis ta'lim (solehah) gak akan menemukan jodohnya di tempat² maksiat, atau Pria/Lelaki yang suka rajin ke masjid (alim juga) gak akan dapet jodoh di tempat² maksiat juga (Wanita/Perempuan atau Pria/Lelaki baik² hanya untuk Pria/Lelaki atau Wanita/Perempuan yang baik pula).
Begitu juga sebaliknya,, Kalo misalnya seorang Wanita/Perempuan atau Pria/Lelaki yang suka berbuat tidak baik dan Maksiat, sangat jauh kemungkinan untuk ngedapetin Pria/Lelaki atau Wanita/Perempuan yang baik dan alim..
"Kalo misalnya kamu gak cantik/gak ganteng, miskin, bodoh, dan sejenisnya, apa nanti kamu akan dapat pasangan yang seperti kamu juga ??"
Maksud dari "Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu" ini adalah lebih ke "Akhlak" nya, bukan dari segi fisik..
Manusia atau seseorang akan bergaul dengan seseorang yg sejiwa (akhlak-nya) dengannya. Kalo dia suka berbuat maksiat, mustahil dia akan duduk bersama orang yang rajin beribadah. Begitu juga sebaliknya, kalo dia rajin beribadah, pastinya jauh dan tidak bergaul dengan orang² yang suka bermaksiat..
Hal ini gue rasain dan lihat sendiri. Beberapa tetangga, saudara, teman dan masyarakat disekitar yang sudah menikah, memiliki pasangan (jodoh) yang sama atau gak jauh beda jauh dengan sifat atau akhlak dari dia-nya..
Mungkin ada yang bertanya,
Mungkin jawaban dari pertanyaan diatas bisa gue simpulkan dengan beberapa sumber yang gue dapet. Setelah menikah setiap orang kemungkinan akan mendapatkan peluang enam tipe keluarga berikut:
(1) Tipe Keluarga Nabi Nuh a.s.
Kalo sobat tau cerita tentang Nabi Nuh a.s., ketika Allah menurunkan Azab Banjir, Nabi Nuh a.s bersama beberapa pengikutnya yang saleh dan berbagai pasangan Hewan/Binatang & Burung, Nabi Nuh a.s melihat anaknya yang akan tenggelam, mengajaknya naik ke Kapal dan agar bertobat, tapi anaknya tidak mau yang akhirnya tenggelam.
Allah swt. mengisahkan doa Nabi Nuh tentang kematian putranya,
Nabi Nuh a.s diuji oleh istri (pasangan) dan anak yang tidak shaleh, tapi tetap tabah. Mereka bersama di Dunia tapi terpisah di Akhirat.
(2) Tipe Keluarga Nabi Ayyub a.s.
Diuji oleh pasangan yang tidak setia, yang kembali taubat dan dimaafkan.
(3) Tipe Keluarga Asyiah dan Fir'aun
Asyiah merupakan cerminan wanita salehah, tegar membela kebenaran, sekalipun kondisi menuntut dirinya merahasiakan perjuangan. Asyiah adalah istri Fir'aun, seperti yang kita tau Fir'aun adalah sosok manusia yang sangat keji dan mengaku sebagai Tuhan..
(4) Tipe Keluarga Abu Lahab
Pasangan Suami Istri yang saling menolong dalam Kejahatan. Atau bahasa kasarnya adalah, sepasang suami-istri yang sama-sama buruk dan saling bekerja sama dalam hal Keburukan..
(5) Tipe Keluarga Nabi Ibrahim a.s dengan Ayahnya Azar
Kalo tau cerita tentang Nabi Ibrahim a.s, pasti juga tau keadaan keluarga Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s diutus Allah sebagai Rosul untuk memperingatkan manusia menyembah Allah, sedangkan Ayahnya adalah seorang penyembah dan pembuat Berhala..
dan firman Allah yang lainnya menerangkan:
(6) Tipe Keluarga Nabi Muhammad saw. atau Nabi Ibrahim a.s.
Dan tipe keluarga yang keenam adalah Tipe Keluarga yang Sempurna. Suami, istri, dan anak saling mendukung, teguh dalam beribadah, penghambaan dan menyembah kepada Allah swt., amar ma'ruf nahi munkar, dakwah, dan Jihad Fisabilillah.
***
Jadi, kesimpulan gue tentang Jodohmu adalah cerminan dirimu ini adalah, disaat kita (gue, kamu, kalian) berharap mempunyai Pasangan (Jodoh) yang baik, kita sendiri harus merubah sifat dan akhlak kita jadi lebih baik lagi.. Seperti kata-kata singkat yang gue salin dari google berikut:
Kalo ngomongin tentang Jodoh, gak tau kenapa gue jadi rada seriyusan dan jadi rada sok alim (mungkin karna udah terlalu lelah dengan belum dipertemukannya jodoh gue) *hiks*.
Jodoh, yang gue tau termasuk dalam salah satu hal yang udah ditetapin. Ada sebuah kalimat, "Jodoh ditangan Tuhan". Yaps, ada yang bilang dan itu emang bener kalo jodoh udah ditentuin oleh Tuhan (Allah SWT). Seperti yang tertulis dalam salah satu ayat Qur'an berikut:
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.." (QS. Adz Dzariyaat : 49)
Dan perlu diingat juga, walaupun jodoh udah ditentukan, kita sebagai manusia juga harus Berusaha dan Berdoa agar mendapatkan Jodoh yang baik, dan mungkin ada juga yang berharap dipertemukan Jodohnya lebih cepat (itu gue).
Tapi yang pengen gue bahas kali ini adalah tentang kalimat "Jodohmu Adalah Cerminan dari Dirimu". *ngaca lagi*
"Jodohmu Adalah Cerminan dari Dirimu"
Buat gue sendiri, gue percaya kalo Jodoh udah ditentuin dan Jodoh gue pastinya cerminan dari diri Gue sendiri. Kalo gue baik, insyaAllah dapet jodoh (pasangan) yang baik juga. Tapi kalo gue buruk, ya kemungkinan gue dapet jodoh yang buruk kaya gue juga. Seperti itulah.. *lagi lagi ngaca lagi*
Oke, pembahasan gue kali ini lagi rada seriyusan, jadi kalo misalnya ngebosenin, ya... yasudahlah.. :|
Buat kalian yang muslim dan sering ngaji atau dengerin para Ustadz (Ustadzah) ceramah, mungkin pernah denger ada salah satu ayat tentang Jodoh (pasangan) ini,
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).." (QS. An-Nur : 26)
Semisalnya gini, Kalo seorang Wanita/Perempuan yg alim dan suka ke majelis ta'lim (solehah) gak akan menemukan jodohnya di tempat² maksiat, atau Pria/Lelaki yang suka rajin ke masjid (alim juga) gak akan dapet jodoh di tempat² maksiat juga (Wanita/Perempuan atau Pria/Lelaki baik² hanya untuk Pria/Lelaki atau Wanita/Perempuan yang baik pula).
Begitu juga sebaliknya,, Kalo misalnya seorang Wanita/Perempuan atau Pria/Lelaki yang suka berbuat tidak baik dan Maksiat, sangat jauh kemungkinan untuk ngedapetin Pria/Lelaki atau Wanita/Perempuan yang baik dan alim..
"Kalo misalnya kamu gak cantik/gak ganteng, miskin, bodoh, dan sejenisnya, apa nanti kamu akan dapat pasangan yang seperti kamu juga ??"
Maksud dari "Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu" ini adalah lebih ke "Akhlak" nya, bukan dari segi fisik..
Manusia atau seseorang akan bergaul dengan seseorang yg sejiwa (akhlak-nya) dengannya. Kalo dia suka berbuat maksiat, mustahil dia akan duduk bersama orang yang rajin beribadah. Begitu juga sebaliknya, kalo dia rajin beribadah, pastinya jauh dan tidak bergaul dengan orang² yang suka bermaksiat..
Hal ini gue rasain dan lihat sendiri. Beberapa tetangga, saudara, teman dan masyarakat disekitar yang sudah menikah, memiliki pasangan (jodoh) yang sama atau gak jauh beda jauh dengan sifat atau akhlak dari dia-nya..
Mungkin ada yang bertanya,
"Kenapa ada beberapa pasangan (suami-istri) atau keluarga yang berbeda akhlak dan keimanan-nya?".Seperti cerita-cerita di Sinetron Hidayah yang misalnya suami baik tapi istri jahat, atau sebaliknya seorang istri yang sabar dan selalu mengalah, tetapi punya suami yang kasar dan tidak baik.
Mungkin jawaban dari pertanyaan diatas bisa gue simpulkan dengan beberapa sumber yang gue dapet. Setelah menikah setiap orang kemungkinan akan mendapatkan peluang enam tipe keluarga berikut:
(1) Tipe Keluarga Nabi Nuh a.s.
Kalo sobat tau cerita tentang Nabi Nuh a.s., ketika Allah menurunkan Azab Banjir, Nabi Nuh a.s bersama beberapa pengikutnya yang saleh dan berbagai pasangan Hewan/Binatang & Burung, Nabi Nuh a.s melihat anaknya yang akan tenggelam, mengajaknya naik ke Kapal dan agar bertobat, tapi anaknya tidak mau yang akhirnya tenggelam.
Allah swt. mengisahkan doa Nabi Nuh tentang kematian putranya,
"Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya. Allah berfiman, 'Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, sesungguhnya (perbuatannya) yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikatnya). Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan'." (QS. Hud : 45-46).
Nabi Nuh a.s diuji oleh istri (pasangan) dan anak yang tidak shaleh, tapi tetap tabah. Mereka bersama di Dunia tapi terpisah di Akhirat.
(2) Tipe Keluarga Nabi Ayyub a.s.
Diuji oleh pasangan yang tidak setia, yang kembali taubat dan dimaafkan.
"Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. Al-Anbiya : 84).
(3) Tipe Keluarga Asyiah dan Fir'aun
Asyiah merupakan cerminan wanita salehah, tegar membela kebenaran, sekalipun kondisi menuntut dirinya merahasiakan perjuangan. Asyiah adalah istri Fir'aun, seperti yang kita tau Fir'aun adalah sosok manusia yang sangat keji dan mengaku sebagai Tuhan..
"Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." (QS. At-Tahrim : 11)Doa di atas merupakan permintaan Asyiah istri Fir'aun, kepada Allah swt. yang kemudian dikabulkan.
(4) Tipe Keluarga Abu Lahab
Pasangan Suami Istri yang saling menolong dalam Kejahatan. Atau bahasa kasarnya adalah, sepasang suami-istri yang sama-sama buruk dan saling bekerja sama dalam hal Keburukan..
"Abu Lahab merupakan paman Nabi Muhammad saw. yang sangat memusuhi dan menyakiti nabi, begitu pula istri Abu Lahab saling tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (QS. Al-Lahab 111 : 1-5)
(5) Tipe Keluarga Nabi Ibrahim a.s dengan Ayahnya Azar
Kalo tau cerita tentang Nabi Ibrahim a.s, pasti juga tau keadaan keluarga Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s diutus Allah sebagai Rosul untuk memperingatkan manusia menyembah Allah, sedangkan Ayahnya adalah seorang penyembah dan pembuat Berhala..
"Walaupun orang tua tidak sejalan dengan anak, tidak jadi alasan anak membenci orang tuanya. Nabi Ibrahim memintakan ampun untuk ayahnya" (QS. Maryam : 47-48)
dan firman Allah yang lainnya menerangkan:
"Bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun." (QS. At-Taubah : 113-114)
(6) Tipe Keluarga Nabi Muhammad saw. atau Nabi Ibrahim a.s.
Dan tipe keluarga yang keenam adalah Tipe Keluarga yang Sempurna. Suami, istri, dan anak saling mendukung, teguh dalam beribadah, penghambaan dan menyembah kepada Allah swt., amar ma'ruf nahi munkar, dakwah, dan Jihad Fisabilillah.
Jadi, kesimpulan gue tentang Jodohmu adalah cerminan dirimu ini adalah, disaat kita (gue, kamu, kalian) berharap mempunyai Pasangan (Jodoh) yang baik, kita sendiri harus merubah sifat dan akhlak kita jadi lebih baik lagi.. Seperti kata-kata singkat yang gue salin dari google berikut:
Jodohmu...Sumber: Pinoci.net
Adalah cermin dirimu sendiri..
Bila ingin mendapat yang baik, Maka jadikan dirimu baik..
Bila ingin mendapatkan yang shaleh, Maka jadikan dirimu yang Shalehah..
Bila ingin mendapatkan yang Shalehah, Maka jadikan dirimu yang Shaleh..
Bila inginkan Imam yang baik, Maka jadikan dirimu makmum yang baik..
Jangan terlalu sibuk menuntut
Tapi jadilah apa yang kau tuntut..
0 Komentar untuk "Jodoh Kita Adalah Cerminan Dari Diri Kita"