Tag :
Motivasi
Untuk menyikapi dampak buruk berfikir terlalu mendalam seperti yang telah diungkapkan pada artikel “Jangan Berpikir Terlalu Mendalam”, maka diperlukan cara tertentu agar bisa mengendalikannya pada tingkatan yang seimbang. Karena terlalu berlebihan dalam berpikir itu salah dan kurang dalam berpikir juga salah. Maka diperlukan cara-cara khusus agar kita berada pada posisi paling optimal dalam menjaga kadar pikiran kita yang alokasikan. Dengan berusaha untuk mengendalikannya pada jumlah alokasi yang benar, maka kita akan lebih mudah untuk menjaga keseimbangan dalam hidup.
Sebelum dijelaskan tentang tips untuk mengontrol pikiran
yang berlebihan, agar mudah dalam mengaplikasikannya, penulis akan mengambil sebuah
contoh kasus tentang berpikir yang berlebihan. Misalkan ada seorang calon
pengantin yang akan menikah satu minggu lagi, ia memikirkan banyak hal secara
mendalam seperti tentang masa lajang yang hilang, pertengkaran suami istri, masalah-masalah rumah tangga, pisah dengan
orang tua, dan lainnya. Hal-hal tersebut
dipikirkan secara berlarut-larut, sehingga bukannya solusi yang didapat tetapi masalah
baru. Ia sering menyendiri dan meneteskan air mata. Akhirnya momen pernikahan
yang harusnya menyenangkan tersebut malah menjadi hal yang mengkhawatirkan.
Maka untuk menyelesaikan masalah ini, ada beberapa tips dari
Amhard Inspire yang disebut 4M, yaitu mengikat, meluaskan, menguatkan, dan
membatasi. Semoga dengan 4M ini bisa membantu anda.
1. MENGIKAT PIKIRAN PADA MASA SEKARANG
Karena pikiran sudah berlebihan dalam menjelajahi masa lalu
maupun masa depan, ikatlah pikiran tersebut di masa sekarang. Jangan terus
dibiarkan agar tidak hilang. Caranya adalah dengan menggunakan waktu untuk
aktivitas-aktivitas positif pada sekarang ini. Kita semua hidup pada masa sekarang,
bukan di masa lalu, dan bukan di masa depan. Karena kita hidup pada waktu
sekarang, maka kita harus mengikat pikiran kita agar tidak pergi ke masa depan
maupun masa lalu, gunakan pikiran tersebut untuk melakukan aktivitas pada
sekarang ini. Dengan menjalankan apa yang bisa dilakukan hari ini maka waktu
tidak dihabiskan untuk memikirkan hal-hal secara berlebihan. Ada banyak sekali
aktivitas positif yang bisa dilakukan tanpa harus susah-susah. Contohnya bagi
kasus pengantin baru diatas, bisa menggunakan waktu untuk membaca buku yang
berkaitan dengan rumah tangga dan pernikahan, mengerjakan hobi, mempersiapkan pernikahan
yang tinggal satu minggu lagi, berkunjung ke saudara-saudara, dan
rutinitas-rutinitas lainnya yang biasanya dilakukan.
2. MEMBATASI PIKIRAN KETIKA MENJELAJAH KE MASA DEPAN / MASA
LALU
Kita harus membatasi pikiran kita ketika menjelajah ke masa lalu
maupun ke masa depan. Berhentilah berpikir ketika sampai pada keadaan yang sangat
sulit dan tidak bisa dipecahkan. Cobalah ulur kembali pikiran anda lebih ke
masa sekarang untuk istirahat sejenak. Buat batasan-batasan tertentu agar
pikiran kita tetap dalam kontrol. Ingatlah bahwa otak manusia itu terbatas. Ketika
melambungkan pikiran terlalu jauh, maka bisa kehilangan kendali dan
mengakibatkan penderitaan bahkan penyakit psikologis, naudzubillah. Bagaikan
Radio-controlled helicopter yang bisa hilang kendali dan jatuh jika diterbangkan
terlalu jauh. Begitu juga dengan pikiran kita. Maka ketika telah merasakan hal-hal
yang asing yang sulit untuk dipecahkan, kembalilah ke masa sekarang, jangan
menyakiti diri dengan hal-hal yang terlalu jauh yang tidak kita ketahui
sepenuhnya. Seperti dalam kasus calon pengantin, ketika ia berpikir di zona
yang diluar kendalinya seperti masalah rumah tangga dan lain-lain, segera kembali
ke masa sekarang, jika tidak maka ia bisa terjerembab dalam penderitaan. Istirahatlah.
Tapi, jika masih ingin kembali ke masa depan tersebut, maka perlu ditingkatkan kekuatan
sinyal kontrolnya sehingga bisa mencapai area tersebut. Bagaimana cara untuk
meluaskan area sinyal untuk mengontrol pikiran kita? Maka dua M yang tersisa
berikut ini bisa menjadi solusi.
3. MELUASKAN PIKIRAN DAN SUDUT PANDANG
Hal yang menyebabkan seseorang terjerembab dalam derita
pikiran yang terlalu mendalam adalah memiliki sudut pandang dan ruang pikiran
yang terlalu sempit. Pikiran yang melambung jauh tidak diiringi dengan
perspektif yang luas sehingga ia terjerembab dalam penderitaan. Contohnya kasus
calon pengantin diatas, ia berpikir jauh ke depan tentang permasalahan rumah
tangga, tapi ia memiliki perspektif yang sempit dengan hanya melihat masalah
rumah tangga dari negatifnya saja, ia tidak tahu bahwa dengan adanya
permasalahan justru rumah tangga bisa semakin harmonis, dengan ada masalah maka
akan menjadi evaluasi untuk lebih baik, dengan adanya masalah justru rumah
tangga bisa menyenangkan dan tidak membosankan. maka sangatlah perlu untuk meluaskan
pikiran dan sudut pandang.Sehingga pikiran yang melambung jauh pun tidak
terjebak dalam ruang yang sempit dan menyakitkan. Ingatlah bahwa hidup bisa
dilihat dari sudut pandang, begitu juga dengan kehidupan di masa depan maupun
masa lalu. Maka jika anda berani menerbangkan pikiran kesana, maka anda harus punya
kemampuan untuk melihatnya dari berbagai sudut pandang. jika tidak mampu, hentikan
pikiran anda dan kembalikan ke masa sekarang.
4. MENGUATKAN PIKIRAN DENGAN MELAWAN RASA TAKUT
Kita sering kali menjadi musuh apa yang tidak kita ketahui
dan tidak pernah kita lihat sebelumnya. Akhirnya sering kali kita merasa ketakutan.
Coba anda bayangkan mana yang lebih menakutkan antara bertemu gajah dengan
melihat ayam seukuran gajah? Walaupun ayam seukuran gajah itu ada di masa
depan, kita tidak tahu apakah ayam tersebut jinak atau buas, kita juga tidak
tahu apa reaksi ayam tersebut terhadap manusia, bagaimana jika ayam tersebut
diciptakan untuk menyakiti manusia?. Hal-hal ini menjadi rasa takut tersendiri
bagi kita. Begitu juga dengan contoh pengantin baru yang merupakan pembahasan utama
kita. Ia takut akan hal-hal yang belum terjadi dan belum ia rasakan
kesulitannya. Sehingga ia telah menderita sebelum merasakannya. Siapakah diantara kita yang sudah
merasakan masa depan? Walaupun hal yang akan terjadi di masa depan tersebut
pernah terjadi di masa lalu, tetap saja event di masa depan tidak ada yang
merasakan. Jika hal yang di masa depan tersebut kemungkinan besar terjadi, maka
akan rugi dua kali dengan menderita di masa kini. Maka lawanlah rasa takut
tersebut. Buat keyakinan yang kuat bahwa Allah swt mengirimkan ujian kepada kita lengkap
dengan senjata untuk menyelesaikannya. Maka salah satu caranya adalah dengan fokus
terhadap solusi, bukan memikirkannya berlarut-larut. Solusi bisa diperoleh
tanpa harus memforsir pikiran kita keterlaluan. Yakinlah bahwa di setiap
kesulitan ada kemudahan.
Demikian empat tips untuk mengontrol pikiran kita. Semoga tips
tersebut bisa membantu kita untuk menjadi manusia yang seimbang.
0 Komentar untuk "Cara Agar Tidak Berfikir Berlebihan"